Tes darah pertama yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit Alzheimer dibersihkan oleh Food and Drug Administration for Marketing pada hari Jumat, yang berarti tes laboratorium dapat dipasarkan dan dijual di AS, sebuah tolok ukur yang signifikan untuk mendeteksi gangguan otak yang mempengaruhi 10% orang berusia 65 tahun ke atas.
Sebuah studi FDA menemukan tes darah "dapat secara andal memprediksi" adanya kondisi protein yang terkait dengan Alzheimer pada saat tes pada pasien yang mengalami gangguan kognitif.
Tes laboratorium Alzheimer terbaru fokus pada kehilangan memori, bukan plak otak (NPR)